Yang dimaksud dengan warna batik adalah zat warna tekstil yang dapat
untuk memberi warna pada batik. Tidak semua jenis daripada zat warna
tekstil dapat untuk memberi warna pada batik. Hanya khusus beberapa
jenis saja yang dapat untuk batik, disebabkan antara lain:
- Pada pewarnaan batik dikerjakan tanpa pemanasan karena batik memakai lilin batik.
- Lilin batik pada umumnya tidak tahan terhadap alkali kuat.
- Pada pekerjaan terakhir daripada proses pembuatan batik, terdapat menghilangkan lilin atau lorodan dengan air panas, tidak semua cat tahan terhadap rebusan dalam air lorodan.
Zat warna alam (natural dyes) adalah zat warna yang diperoleh dari
alam/ tumbuh-tumbuhan baik secara langsung maupun tidak langsung (Baca: Proses Pewarnaan Alam)
Zat warna sintetis (synthetic dyes ) atau zat wana kimia mudah
diperoleh, stabil dan praktis pemakaiannya. Zat Warna sintetis dalam
tekstil merupakan turunan hidrokarbon aromatik seperti benzena, toluena,
naftalena dan antrasena diperoleh dari ter arang batubara (coal, tar,
dyestuff) yang merupakan cairan kental berwarna hitam dengan berat
jenis 1,03 - 1,30 dan terdiri dari despersi karbon dalam minyak.
Minyak tersebut tersusun dari beberapa jenis senyawa dari bentuk yang
paling sederhana misalnya benzena (C H ) sampai bentuk yang rumit
mialnya 6 6 krisena (C H ) dan pisena (C H ) .Macam-macam zat warna
sintetis yang paling umum digunakan untuk batik, antara lain:
- Zat warna Napthol
- Zat warna Indigosol
- Zat Warna Rapid
- Zat warna Reaktif
- Zat warna indanthrene
Tidak semua zat warna sintetis bisa dipakai untuk pewarnaan bahan
kerajinan, karena ada zat warna yang prosesnya memerlukan perlakuan
khusus, sehingga hanya bisa dipakai pada skala industri. tetapi zat
warna sintetis yang banyak dipakai untuk pewarnaan bahan kerajinan
antara lain:
Zat warna naphtol
Zat warna naptol terdiri dari komponen naptol sebagai komponen dasar
dan komponen pembangkit warna yaitu garam diazonium atau disebut garam
naptol. Naptol yang banyak dipakai dalam pembatikan antara lain:
Naptol AS-G Naptol AS-LB
Naptol AS-BO Naptol AS-D
Naptol AS Naptol AS.OL
Naptol AS-BR Naptol AS.BS
Naptol AS-GR
Garam diazonium yang dipakai dalam pembatikan antara lain:
Garam Kuning GC Garam Bordo GP
Garam Orange GC Garam Violet B
Garam Scarlet R Garam Blue BB
Garam Scarlet GG Garam Blue B
Garam Red 3 GL Garam Black B
Garam Red B
Zat warna indigosol
Zat warna Indigosol atau Bejana Larut adalah zat warna yang ketahanan
lunturnya baik, berwarna rata dan cerah. Zat warna ini dapat dipakai
secara pecelupan dan coletan . Warna dapat timbul setelah dibangkitkan
dengan Natrium Nitrit dan Asam/ Asam sulfat atau Asam florida. Jenis
warna Indigosol antara lain:
- Indigosol Yellow Indigosol Green IB
- Indigosol Yellow JGK Indigosol Blue 0 4 B
- Indigosol Orange HR Indigosol Grey IBL
- Indigosol Pink IR Indigosol Brown IBR
- Indigosol Violet ARR Indigosol Brown IRRD
- Indigosol Violet 2R Indigosol Violet IBBF
Zat warna rapid
Zat warna rapid biasa dipakai untuk coletan jenis rapid fast. Zat
warna ini adalah campuran komponen naphtol dan garam diazonium yang
distabilkan, biasanya paling banyak dipakai rapid merah, karena
warnanya cerah dan tidak ditemui di kelompok indigosol.
Zat warna reaktif
Zat warna reaktif bisa digunakan untuk pencelupan dan pencapan
(printing). Zat warna reaktif berdasarkan cara pemakaiannya dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu: reaktif dingin dan reaktif panas. Untuk
zat warna reaktif dingin salah satunya adalah zat warna procion, dengan
nama dagang Procion MX, yaitu zat warna yang mempunyai kereaktifan
tinggi dan dicelup pada suhu rendah. Zat warna reaktif termasuk zat
warna yang larut dalam air dan mengadakan reaksi dengan serat selulosa,
sehingga zat warna reaktif tersebut merupakan bagian dari serat. Oleh
karena itu sifat-sifat tahan luntur warna dan tahan sinarnya sangat
baik. Nama dagang zat warna teraktif, sebagai berikut:
- Procion (produk dari I.C.I) Drimarine (produk Sandoz)
- Cibacron (produk Ciba Geigy) Primazine (produk BASF)
- Remazol (produk Hoechst) Levafix (produk Bayer)
Zat warna indanthrene
Zat warna indanthrene normal termasuk golongan zat warna bejana yang
tidak larut dalam air. proses pdncelupannya tidak perlu penambahan
elektrolit karena mempuyai daya serap yang tinggi. Pemakaian reduktor
dan alkali banyak dan dicelup pada suhu (40-60°C). Contoh zat warna
Indanthrene:
- Helanthrene Yellow GC MP
- Helanthrene Orange RK MP
- Helanthrene Brilian Pink RS MP
- Helanthrene Blue RCL MP
- Helanthrene Green B MP
- Helanthrene Brown BK MP
Disadur dari berbagai sumber...